Aceh Lon Malang, Aceh Lon Sayang




Mungkin dikarenakan rasa kekompakan sesama pejuang telah hilang, mungkin pemikiran elite politik kita telah terbuai oleh hawa nafsu dan keserakahan, demi menggapai pangkat, tahta dan jabatan. Atau rakyat Aceh sendiri yang ka lupa ke perjuangan sehingga hana gesayang le ke Nanggronyo.


Keinginan hati yang kuat ingin mempersatukan kembali para kombatan yang sempat terpecah belah akibat perbedaan pandangan politik hingga kini tidak terlaksana, karena beliau harus dijebloskan kedalan jeruji besi oleh orang-orang yang tak ingin para mantan pejuang GAM  bersatu.


Oknum tertentu sudah jauh-jauh harinya mereka mengendalikan cara agar para kombatan harus saling bermusuhan dan itu sudah pernah terjadi di Aceh, dan mengenai konsep itu mereka telah berhasil melakukannnya.


Dan gesekan itu sudah pernah terjadi di saat pencalonan Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh orbitan para pejuang GAM, baik para pejuang yang mengusung pencalonan Irwandi Yusuf dan pencalonan H2O pasca perdamaian Aceh.
Kemudian gesekan tersebut kembali di ciptakan oleh oknum tertentu agar sesama pejuang Aceh saling bermusuhan di lapangan disaat menjelang pesta demokrasi berlangsung antara Partai Aceh dan Partai Nasional Aceh, kini telah berubah nama menjadi Partai Nanggroe Aceh.


Kemudian mereka (oknum tertentu) menciptakan gesekan permusuhan antara Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar agar hubungan kinerja keduanya tidak saling harmonis, dan perjuangan mereka berhasil terjadi.
Kemudian di era kepemimpinan Abu Doto Zaini dan Mualem hampir memiliki cerita yang sama.


Selanjutnya di era kepemimpinan Provinsi Aceh di tangan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah, genap 1 (satu) tahun Irwandi Yusuf menjabat sebagai kepala pemerintahan Aceh, langsung di tangkap oleh KPK dengan alasan OTT dan Gratifikasi dana Aceh Marathon.
Mengapa mereka para elite politik Jakarta merasa takut terhadap Irwandi Yusuf, apapun masalahnya apakah dia bersalah atau tidak bersalah, Irwandi Yusuf wajib dibenamkan ke dalam penjara !!!
Jawabannya .... Hanya Allah SWT yang lebih maha mengetahui atas semua perilaku buruk dan baiknya sifat manusia.


Irwandi Yusuf tidak terbukti melakukan kesalahan dan tidak terbukti merugikan Negara, namun beliau mesti menjalani hukuman selama 7 tahun di dalam penjara Suka Miskin Bandung Jawa Barat. Semoga hukum dan keadilan di Negeri ini baik-baik saja ....... !!!!
Kini mereka sedang mencari cara agar “Partai Lokal“ musnah dan dibenci oleh Rakyat Aceh. Keledai-keledai politik, asal ada uang, apapun mereka tetap lakukan, yang penting bisa menghasilkan uang.


Tanggal 13 februari 2020 yang lalu,  Rakyat Aceh mengalami 2 (dua) permasalahan serius, antara putusan pengadilan di MA dan pertemuan hebat di Istana Negara.
Kita memang terlahir sebagai manusia yang merdeka, walaupun sejarah dunia pernah menulis bahwa Jepang, Portugis dan Belanda pernah menjajah Negeri ini.
Namun warisan sejarah tentang ilmu penjajahan yang pernah mereka terapkan masih mengalir deras di dalam urat darah nadi, salah satunya mereka berhasil menciptakan perpecahan, perbedaan pandangan politik hingga berakhir pada sebuah gesekan permusuhan.
Target mereka (oknum tertentu) menggantikan pemimpin hebat dengan peminpin bangai sehingga dengan mudah melupakan MoU melemahkan bahkan menghapuskan parlok dengan demikian Aceh tidak lagi hebat. 

Sungguh disayangkan perjuangan yang bertahun-tahun yang beribu-ribu orang terkorban jadi sia-sia belaka.






Catatan popular daripada blog ini

7 Rahasia Bahagia Hidup Dunia dan Akhirat

Ternyata kerja di Australia lagi hebat

Beberapa pemikiran yang dapat menganggu kebahagiaan.