Sengketa Sesama Sendiri Penghambat Kemajuan di Aceh



Aceh bukanlah sebuah daerah yang terpencil dan mundur  malah ji thea le kaphe.Aceh sebuah daerah yang berpenduduk Islam dikaruniakan Allah dengan banyak sumber ekonomi melebihi dari cukup bahkan Muallem sendiri dalam orasi politiknya menjanjikan sanggup menyediakan 1 juta rupiah/keluarga setiap bulan atau 12 juta rupiah/tahun jikalau esset Aceh dapat di kelola degan baik.

Kalau esset kita dapat kelola sendiri itu tidak mustahil karena Aceh masih punya cadangan LNG ,walaupun sekarang dikatakan sudah habis tereksploitasi namun Aceh masih mempunyai bahan bahan lain seperti perkayuan dan bahan mentah lain.Namun apa bila sebut soal pendidikan dan kemiskinan ,jari akan menunjuk Aceh di tempat terakhir .

Mengapa demikian?
Jawaban nya ada pada diri kita semua dan kita sendiri yang menjadikan Aceh tertinggal dalam arus modernisasi khususnya dalam mengeksploitasi sumber ekonomi di  daerah kita sendiri.Tidak lain perkara pokok yang menghambat kemajuan ummat Islam di Aceh adalah berpunca dari pada persengketaan sesama sendiri.

Perkara ini sudah lama merebak dalam diri kita orang Aceh yang kini kita saksikan persaudaraan dan persatuan semakin layu.Ada yang taksup terhadap puak sendiri sehingga memandangkan remeh seruan agama agar senan tiasa berpaut utuh dalam aspek hubungan semama sendiri.

Perjuangan Gerakan Aceh Merdeka yang mendapat dukungan rakyat ternoda oleh nafsu gila kuasa sehingga getanyo jino ka cre bre (cerai berai)
Tragedi Tsunami yang melanda Aceh cukup menjadi teguran dan pelajaran dari pada Yang Maha Kuasa untuk kita.Persengketaan yang berakhir  dan MoU yang terlahir itu semestinya ia suatu nikmat yang di karuniakan Allah yang sepatutnya dihargai oleh kita semua .Jadi sangat tidak wajar kita mempersiasiakannya Hanya karena kepentingan diri sendiri.

Sesungguhnya Islam tidak menganjurkan kita hidup berpuak puak dan berpecah belah sebaliknya yang ditekankan adalah bersatu padu dalam membina masyarakat yang harmoni.Sepatutnya PNA bukan pesaing PA .

Seharusnya kita berada dalam satu barisan kon ta mepake sabe kedroa droa dan ta me saing ngon partai Nasional untuk ta jak buat program program droa theh ,tente jih mantong dalam bingkai NKRI.

Aceh yang pernah di letakkan sebagai Kerajaan Islam termegah oleh Sultan Iskandar Muda dengan ciri ciri kepemimpinan yang pernah di contohkan oleh Nabi SAW.Namun akhir akhir ini kita lihat begitu ghairah pula merobek keharmonian dan keamanan dengan berbagai tregedi,strategi dan intimidasi yang dilarang agama.

Jika kita perhatikan di jaring social,begitu meriah dengan carut marut dan di alam nyata initimidasi bagaikan hal yang biasa.Seandainya situasi kurang sehat ini berlaku lebih leluasa ,bukan tidak mungkin ia akan menjejaskan kelangsungan hidup bermasyarakat.

Bisakah kita tenang  dalam beribadah seandainya tercetus pertikaian di sekeliling kita ? Bagai mana kita mencari rizki sekiranya kawasan kita selalu ada ke kecohan ? Kita sudah stress dan tak ingin lagi hidup dalam suasana huru hara dan sengketa .Sudah begitu lama kita nantikan suasana yang aman .Karena keamanan adalah asset yang paling bernilai untuk membolehkan kita melakukan rutin harian termasuklah beribadah.

Atas kepentigan memelihara keamanan  inilah kamo rakyat  menyuarakan agar pemimpin (Pulom getanyo kana Wali Nanggro untuk pe bereh masalahnyo) mengetepikan perbedaan pandangan politik dan sikap petro pruat kelompok dro mantong demi mewujutkan sebuah Aceh yang aman ,sekaligus memacu pembangunan dan tape maju Aceh yang ge tanyo sayang.

Getanyo seagama dan seaqidah sangat mudah untuk saling hormat menghormati , toleransi dan menjaga sensitiviti satu sama lain.Nyan adalah perkara azas yang akan menentukan ke amanan masyarakat.Terhakis nilai itu bermakna akan mengundang petaka besar dan tidak keterlaluan dikatakan akan mewujudkan prejudis  yang lebih kretikal dan akhirnya akan merusakkan momentum kearah sebuah daerah otonomi yang maju yang hendak kita bina.

Tanpa membedakan antara Aceh yang satu dengan Acheh yang lain kita semua adalah setu  Aceh perlu saling menghormati dan mempunyai hak yang sama sesuai undang undang dan perlu dipatuhi agar tatacara kehidupan senantiasa terkawal.Sikap main hakim sendiri ataupun tidak perduli terhadap sensitiviti pihak lain yang betoi kelompok droa mantong tentunya membuka ruang pada keadaan berkecamuk  seperti yang pernah kita saksikan.

Kita tidak ingin peristiwa buruk terus berlaku dimana keselamatan tidak terjamin dan pembangunan pun  tidak dapat terlaksana .Peliharalah keaamanan dan bersyukur karena dengannya kita dapat menikmati kehidupan yang selesa.

Firman Allah Sebenarnya orang yang beriman itu bersaudara ,maka damaikanlah diantara dua saudara kamu itu dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beroleh rahmat (al-Hujarat 10)
PA ,PNA atau apapu partai local di Acheh kita adalah saudara sama sama kita berjuang untuk sebuah negeri yang aman damai ,kon maseng maseng perele duak ke raja.



ibnuhajarnurdin@gmail.com
hanya sebuah catatan

Catatan popular daripada blog ini

7 Rahasia Bahagia Hidup Dunia dan Akhirat

Ternyata kerja di Australia lagi hebat

Beberapa pemikiran yang dapat menganggu kebahagiaan.