Jangan Sampai Aceh Berperang Tiap Generasi





Aceh masih berumur panjang karena Indonesia masih memilih damai dari pada Aceh dihabiskan.Oleh karena itu Aceh perlu meng-evaluasi diri menuju Aceh yang lebih maju.

Upaya itu pernah dilakukan oleh Soekarno dulu.Aceh di lebur kedalan provinsi Sumatera Utara.Dan kali ini Aceh jangan sampai terbelah untuk kepentingan strategis NKRI yang merugikan Aceh.Aceh juga punya kepentingan daerah dan tentu masih dalam bingkai NKRI yang kita sudah sepakat.

Hanya daerah yang rawan konflik/bekas konflik saja Jakarta utamakan untuk diluluskan pemekaran.

Project pemekaran hanya di nikmati oleh segelintir orang saja,rakyat apa pun tak dapat.Setelah dana peruntukan itu habis maka habislah sejahtera.Karena daerah baru itu tak ada kerja yang menghasilkan uang.

Mengharap lagi pada dana APBN. Desa Kecamatan dan Kabupaten sudah terbagi dua tapi apa yang sudah kita dapat.Alangkah baiknya ibu kota Aceh dipindahkan ke tengah-tengan wilayah Aceh.

Ingat kekayaan alam yang masih tersembunyi sedang diincar.Dikabarkan ada sumber-sumber gas yang belum di terokai .Baik kita Aceh kelola sediri untuk generasi yang akan datang jangan seperti ladang gas PT.ARUN yang habis digerus Jakarta.

Dulu disebut kota Tinggi lepas itu di sebuat Johor Baru dan sekarang di sebut Bandaraya Johor Baru .Bandar yang dulu pernah di singgahi oleh Muzakir Manaf dan Malik Mahmud.

Bandar ini tidak di pecah-pecahkan untuk memperoleh kesejahteraan ,bekerja bekerja dan bekerja bukan hanya mengharap dana dari pusat.
Dari pada kemampuan bekerja tahap demi setahap di naik taraf ke sebuah bandaraya.

Partai Aceh sekarang hanya mampu menghabiskan dana  saja itupun setengah ghaib yang hana mehoba payah jok pulang(kembalikan).
Kayu-kayu hasil hutan sekarang masih di kuasai oleh oknum-oknum tni/polri dan para gam cantoi.Kalua ini pemerintah yang berkuasa di Aceh dapat kelola dengan baik kan dapat masukan ke dalam kantong pemerintah.

Demikian juga bisnis-bisnis yang lain yang di laporkan menjadi bisnis peribadi/atau kelompok,project hantu.Kalau begini kerja tak ada harapan untuk jadi bandaraya seperti Bandaraya Johor Baru.Sebuah Bandar tak boleh diharap dari pemasukan  parking sepeda motor saja.

Dulu kita cakap Jakarta tak adil,sekarang otonomi sudah di tangan sebagai orang yang berjuang untuk kesejahteraan Aceh tapi sekarang malah jadi preman,perampok uang rakyat.

Aceh sanggup bertahan mengusir para penjajah Belanda,Portuges. Aceh sanggup berkorban nyawa demi Indonesia Aceh sanggup berkorban harta untuk Indonesia.Aceh sanggup mengumpulkan emas free untuk Indonesia.

Kenapa Aceh kini tak sanggup berkorban hanya sedikit saja untuk kepentingan bangsa? Kita kesal melihat kondisi bangsa sekarang ini.Yang sibuk dengan pangkat jabatan dan kekuasaan.Telah lupa pada dasar perjuangan.

Kita sedar bahwa kegagalan selalu disebabkan oleh karena kita menjauh dari musyawarah dan hanya mendahulukan kepentingan sendiri dan golongan.Jangan padamkan api perjuangan yang ikhlash.

Aceh dahulu punya milatansi yang kuat, kegigihan yang kuat, kesabaran yang kuat,rasa persaudaraan yang kuat,seagama dan seaqidah.Mungkin yang duduk di DPRA sekarang para perampok. Bangunlah  berjuang sebelum lumpuh.

Mohon maaf jika ada kesalahan kritik saran pembetulan boleh dialamatkan ke ibnuhajarnurdin@gmail.com.
Ibnuhajar Nurdin
Pengembala,Penulis bebas .

Catatan popular daripada blog ini

7 Rahasia Bahagia Hidup Dunia dan Akhirat

Ternyata kerja di Australia lagi hebat

Beberapa pemikiran yang dapat menganggu kebahagiaan.